Ferran Torres Murka: Pedri Hanya Peringkat 11 Ballon d’Or 2025 Sbobet

Sbobet.site – Penyerang Barcelona, Ferran Torres, meluapkan rasa kecewanya setelah rekannya, Pedri, gagal masuk 10 besar dalam daftar peringkat Ballon d’Or 2025 Sbobet.

Menurut laporan France Football, gelandang berusia 22 tahun itu hanya menempati posisi ke-11, sebuah hasil yang mengejutkan mengingat perannya yang sangat vital dalam keberhasilan Barcelona meraih treble domestik musim lalu: LaLiga, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol.

Tak lama setelah malam penganugerahan, Torres menunjukkan kekesalannya melalui media sosial. Ia me-repost pengumuman peringkat Pedri hanya dengan dua emoji kecewa, sebagai bentuk protes halus namun jelas.

Reaksi keras juga muncul dari kalangan pendukung. Banyak yang menilai keputusan tersebut tidak masuk akal, dengan komentar seperti:

“Ini penghinaan, kejahatan terhadap sepak bola.”
“France Football harus minta maaf.”
“Menaruh Cole Palmer di atas Pedri? Benar-benar memalukan.”

Para pengamat pun sepakat: Pedri seharusnya masuk jajaran elit. Ia dikenal sebagai salah satu gelandang terbaik dunia saat ini, menguasai lini tengah lewat visi bermain, distribusi bola cerdas, dan kepemimpinan di usia muda.

Menjelang musim 2025/26, Pedri tetap tampil sebagai “otak” permainan Blaugrana, sementara Torres sedang panas dengan catatan 4 gol dan 1 assist dalam 5 laga LaLiga awal musim.

Kontroversi Lain: Fabian Ruiz vs Jude Bellingham

Bukan hanya Pedri yang memicu perdebatan. Pengumuman peringkat Ballon d’Or 2025 juga menimbulkan kegaduhan di Prancis, khususnya di kalangan fans Paris Saint-Germain (PSG).

Banyak yang tercengang ketika melihat Jude Bellingham berada di urutan ke-23, tepat satu tingkat di atas Fabian Ruiz, yang justru menjadi pahlawan PSG musim lalu.

Para fans langsung bereaksi di forum dan media sosial. Salah satu komentar populer berbunyi: “Bellingham di atas Fabian Ruiz? Itu lelucon.”

Kemarahan itu tidak lepas dari penampilan luar biasa Ruiz. Pada semifinal Piala Dunia Antarklub 2025, melawan Real Madrid, Ruiz mencetak dua gol dan mengantar PSG menang telak 4-0. Sebaliknya, Bellingham baru masuk sebagai pemain pengganti saat Madrid sudah tertinggal tiga gol, dan nyaris tidak memberi dampak.

Musim 2024/25 memang menjadi puncak karier Ruiz. Di bawah asuhan Luis Enrique, ia menjadi bagian krusial dalam treble PSG – termasuk gelar Liga Champions pertama dalam sejarah klub.

Bellingham, di sisi lain, justru dihantam cedera bahu dan tulang selangka yang membuat performanya naik-turun. Real Madrid pun gagal meraih gelar besar musim itu.

Perbandingan ini membuat banyak pihak menilai keputusan juri Ballon d’Or Sbobet tidak sejalan dengan realitas di lapangan. Di Paris, situasi tersebut dianggap sebagai bentuk ketidakadilan sekaligus kurangnya apresiasi terhadap bintang mereka, Fabian Ruiz.