Sbobet.site – Liverpool Sbobet dikabarkan siap menggelontorkan dana besar, mencapai 150 juta euro, demi mendatangkan Michael Olise, winger asal Prancis yang kini membela Bayern Munchen.
Menurut laporan harian AS, langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Arne Slot untuk menemukan pengganti ideal bagi Mohamed Salah, ikon Anfield yang telah memimpin era kejayaan klub selama hampir sepuluh tahun terakhir.
Sejak tiba di Allianz Arena pada musim panas 2024, Olise langsung menunjukkan kualitas luar biasa. Dalam musim debutnya di Bundesliga, pemain kelahiran 2001 itu berhasil mencatat 20 gol dan 23 assist dari 55 laga — angka yang mengesankan untuk pemain berusia 23 tahun.
Gaya bermainnya yang penuh teknik, kecepatan, dan kemampuan menciptakan peluang menjadikannya sering disebut sebagai perpaduan antara Arjen Robben dan Franck Ribery.
Penampilan gemilang tersebut membuat Olise menjadi incaran sejumlah klub besar Eropa. Selain Liverpool, Chelsea dan Manchester City juga dikabarkan ikut memantau situasinya. Namun, Bayern Munchen tak ingin kehilangan aset berharganya, dan kini berusaha memperpanjang kontraknya hingga 2031 dengan tawaran kenaikan gaji signifikan.
Baca Juga : Sbobet Manchester United Siap Gaet Emiliano Martinez
Meski demikian, Liverpool dikabarkan tidak gentar. Klub Merseyside itu bersedia memecahkan rekor transfer mereka sendiri demi mendapatkan tanda tangan Olise — terutama karena masa depan Salah masih abu-abu.
Di usia 33 tahun, Salah mulai menurun performanya dan disebut-sebut tengah mempertimbangkan pindah ke Arab Saudi atau liga non-Eropa. Dengan demikian, Olise dianggap sebagai sosok yang bisa memimpin generasi baru “The Reds” berkat kreativitas dan mentalitas kompetitifnya.
Kebebasan Salah: Berkah atau Bumerang bagi Liverpool?
Meski Salah tetap menjadi sumber inspirasi utama Liverpool, kebebasan penuh yang diberikan Slot kepadanya justru membawa risiko bagi keseimbangan tim.
Ketika seorang pemain diberikan keleluasaan total untuk tidak turun bertahan, hal itu bukan sekadar keputusan taktis, melainkan tantangan terhadap struktur permainan secara keseluruhan.
Ketika “Hak Istimewa” Menjadi Titik Lemah
Tak dapat disangkal, Salah adalah pemain pembeda yang mampu mengubah jalannya pertandingan hanya dalam hitungan detik. Itulah alasan Arne Slot memberinya kebebasan di sisi kanan — tidak diwajibkan turun membantu pertahanan atau menekan bek lawan.
Keputusan itu memang efektif ketika Liverpool mendominasi penguasaan bola. Namun, melawan tim kuat, strategi tersebut justru menjadi bumerang.
Situs taruhan sportsbooks online
Agen bola terpercaya indonesia
Kekalahan dari Chelsea pada pekan ke-7 Liga Primer (4 Oktober) menjadi contoh nyata. Analisis Match of the Day menunjukkan Marc Cucurella dibiarkan bebas di sisi kiri, sementara Salah tetap bertahan di posisi tinggi di sisi sebaliknya.
Statistik memperlihatkan 39% serangan Chelsea datang dari sisi kiri, area yang ditinggalkan Salah. Itu bukan kesalahan individu, melainkan hasil dari instruksi Slot yang membebaskan sang bintang agar tetap segar untuk menyerang.
Masalah muncul karena pemain lain belum sepenuhnya beradaptasi dengan sistem tersebut. Frimpong, Bradley, dan Szoboszlai kerap menghadapi situasi dua lawan satu, membuat pertahanan kanan rapuh.
Ketika bek kanan melebar, lini tengah lambat menutup ruang, dan lawan bisa dengan mudah menembus area tersebut — sesuatu yang sangat berbahaya di Liga Inggris.
Liverpool era Slot sempat menuai pujian karena gaya bermain yang tenang dan terkontrol — kontras dengan era Klopp yang penuh intensitas. Namun kini, ritme permainan mulai kacau. Tiga kekalahan beruntun dan pertahanan yang goyah menandakan adanya ketidakseimbangan antara kebebasan individu dan disiplin taktis.
Mencari Titik Seimbang
Slot kini dihadapkan pada dilema:
- Memaksa Salah bertahan bisa mengurangi daya serangnya,
- tetapi membiarkannya bebas berarti terus membuka celah di belakang.
Padahal, Salah sebenarnya mampu bertahan ketika dibutuhkan — terbukti saat laga melawan Manchester City musim lalu, di mana ia aktif membantu pertahanan. Namun, pendekatan Slot berbeda: ia ingin Salah tetap berada di depan, siap melakukan transisi cepat.
Sayangnya, sistem rotasi dan kompensasi ruang di lini belakang Liverpool belum seefisien tim-tim seperti Barcelona era Messi atau Real Madrid era Ronaldo.
Harapan Masih Terbuka
Kabar baiknya, Liverpool masih berada di jalur kompetitif — hanya terpaut satu poin dari Arsenal. Masalah adaptasi bisa teratasi seiring waktu, terutama setelah pemain baru seperti Florian Wirtz, Alexander Isak, dan Hugo Ekitike mencapai kebugaran penuh.
Slot hanya perlu menemukan formula pertahanan kanan yang lebih solid — entah dengan menyesuaikan peran gelandang tengah atau menata ulang posisi fullback.
Memberikan hak istimewa kepada Salah bukanlah kesalahan, asalkan seluruh tim memahami cara bekerja di sekitarnya.
Liverpool Sbobet bukan sedang krisis, melainkan dalam masa transisi. Namun, di periode seperti ini, detail kecil bisa menentukan arah musim. Jika Arne Slot gagal menyeimbangkan kebebasan dan disiplin, maka “hak istimewa Salah” yang dulu jadi kekuatan utama bisa berubah menjadi titik lemah paling berbahaya.
