Sbobet.site – Manchester United Sbobet dilaporkan tengah berupaya mendatangkan penjaga gawang Aston Villa, Emiliano Martinez, pada bursa transfer Januari mendatang. Langkah ini disebut merupakan permintaan langsung dari pelatih kepala Ruben Amorim, yang belum sepenuhnya yakin dengan pilihan kiper yang dimilikinya saat ini.
Mengutip laporan media Spanyol Fichajes, Amorim ingin menghadirkan kiper berpengalaman untuk memperkuat sektor pertahanan tim. Martinez, yang menjadi bagian penting dalam kesuksesan Argentina di Piala Dunia 2022, kini menjadi target utama Setan Merah.
Keraguan Amorim muncul karena ia belum melihat kestabilan di posisi penjaga gawang. Senne Lammens, rekrutan anyar asal Belgia, memang tampil solid dalam kemenangan 2-0 atas Sunderland dan membantu tim mencatatkan clean sheet pertama musim ini. Namun, staf pelatih menilai Lammens masih sebagai proyek jangka panjang, bukan kiper utama untuk saat ini, mengingat pengalaman profesionalnya baru satu musim di Belgia sebelum hijrah ke Inggris.
Situasi tersebut diperburuk oleh performa tidak konsisten Altay Bayindir, yang membuat Amorim meminta manajemen untuk mencari sosok dengan kualitas dan pengalaman lebih matang.
Manchester United sebenarnya sudah sempat menunjukkan minat pada Martinez di penghujung bursa transfer musim panas lalu, namun akhirnya beralih fokus ke Lammens. Kini, klub dikabarkan ingin menghidupkan kembali negosiasi guna menuntaskan kesepakatan pada Januari mendatang.
Baca Juga : Sbobet Tetap Berjuang di Tengah Skandal Naturalisasi dan Larangan FIFA
Menurut The Athletic, Aston Villa membanderol Martinez dengan harga di atas £30 juta, dan nilai tersebut diperkirakan tidak akan banyak berubah.
Meski demikian, sejumlah pihak di internal klub menilai bahwa United sebaiknya memberi waktu bagi Lammens untuk berkembang, mengingat kiper berusia 22 tahun itu telah menunjukkan profesionalisme dan etos kerja yang tinggi di sesi latihan Carrington.
Masalah yang Lebih Dalam: United Butuh Manajer, Bukan Sekadar Ahli Strategi
Sejak pensiunnya Sir Alex Ferguson pada 2013, Manchester United masih berjuang menemukan pelatih yang mampu mengembalikan kejayaan klub. Dalam satu dekade terakhir, kursi manajer lebih sering diisi oleh sosok yang dikenal sebagai “ahli taktik” daripada pemimpin sejati di ruang ganti.
Sebagian besar penerus Ferguson, mulai dari David Moyes, Louis van Gaal, hingga Erik ten Hag, dikenal sebagai pelatih dengan filosofi kuat di atas kertas, tetapi kesulitan dalam mengelola ego dan karakter para pemain bintang.
Situs taruhan sportsbooks online
Agen bola terpercaya indonesia
Moyes gagal membangun wibawa di klub besar, Van Gaal terlalu menekankan sistem permainan yang kaku, sedangkan Ten Hag berusaha meniru model Ajax yang tidak cocok dengan dinamika di Old Trafford.
Jose Mourinho menjadi pengecualian, karena ia dikenal sebagai pelatih dengan kemampuan manajemen pemain yang baik. Namun, kurangnya dukungan dari manajemen klub dan konflik internal membuat masa kepelatihannya berakhir lebih cepat.
Ralf Rangnick dan kini Ruben Amorim dianggap memiliki kesamaan: kuat dalam strategi, tetapi kurang dalam aspek kepemimpinan dan motivasi pemain. Rekor buruk di bawah Amorim membuat sebagian pendukung mulai kehilangan optimisme.
Kesimpulannya, Manchester United Sbobet tampak masih terjebak dalam pola yang sama — mempercayakan tim kepada “arsitek taktik” alih-alih kepada sosok manajer yang mampu memimpin ruang ganti dan mempersatukan tim.
